Baru Dibangun Senilai, Rp. 500 Juta, Tembok TPAS di Wawo Sudah Roboh

Tembok TPAS yang Roboh


WARTA BIMA,- Beberapa tahun belakangan ini, pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) terus menjadi skala prioritas bagi Camat Wawo dan sejumlah elemen masyarakat diwilayah ini. 

Impian dari segenap warga Wawo tersebut akhirnya direalisasikan juga oleh Pemerintah Daerah pada akhir tahun 2023 kemarin. Namun sayangnya, hasil dari sebuah pembangunan yang begitu didambakan oleh pemerintah kecamatan dan masyarakat Wawo tersebut kini tampaknya tidak sesuai ekspektasi, lantaran baru sebulan setelah dibangun, tembok pembatasnya sudah roboh sepanjang 30 meter atau delapan kotak.

Seperti diketahui, pada Nopember 2023 lalu, Pemerintah Daerah melalui pihak ketiga (Kontraktor), melaksanakan proyek pembangunan TPAS di Dusun Kawae Desa Maria Utara Kecamatan Wawo, dengan anggaran sebesar, Rp. 500 juta lebih. Biaya yang digelontorkan untuk pembangunan tempat sampah bagi masyarakat Wawo tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Bima Tahun 2023.

Kepala Desa Maria Utara, A. Rafik ketika dikonfirmasi Media ini terkait robohnya tembok TPAS yang baru seumur jagung tersebut, enggan memberikan komentar banyak, karena yang lebih memahami penyebab robohnya tembok TPAS itu adalah pihak kontraktor bersama perencana dan pengawas proyek di lapangan.

"Saya tidak berani menyebut robohnya tembok TPAS ini akibat hasil dari pekerjaan yang tidak berkualitas. Yang saya tau hanya disebabkan banjir gunung dan adanya air yang tergenang dibelakang tembok," ujarnya.

Gambar tembok TPAS yang masih utuh

Kendati demikian, A. Rafik sangat mengharapkan kepada pihak pelaksana proyek, agar segera membangun kembali tembok yang roboh. Lagipula pembangunan TPAS tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. Intinya, tembok yang roboh itu harus dibangun ulang, karena keberadaan TPAS sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Kalau TPAS ini sudah difungsikan, saya yakin masyarakat Wawo tidak ada lagi yang membuang sampah disembarang tempat seperti yang terjadi saat ini," pungkasnya. (Red)