|
Aditia Rizki, Siswa Korban Penganiayaan |
WARTA BIMA,- Seorang siswa SMAN 2 Wawo, Aditia Rizki asal Desa Kombo, Jum,at (13/2), tiba-tiba dipukul bahkan dianiaya secara membabi buta oleh dua orang teman satu sekolahnya, Syarif Hidayat dan Muhammad Ibra dari Desa Kambilo dan Pesa Kecamatan Wawo.
Ironisnya, peristiwa penganiayaan tersebut, terjadi saat berlangsungnya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) didalam ruangan Kelas 8 (II). Bahkan saat kejadian itu, Mukiamah seorang guru yang sedang memberikan pelajaran pada siswa, nyaris pingsan menyaksikan aksi brutal dan keberingasan yang dipertontonkan oleh kedua pelaku terhadap korban yang duduk dibangku paling belakang.
Akibat penganiayaan tersebut, korban Aditia Rizki mengalami luka robek pada bagian bibir bahkan tampak bengkak semua pada bagian wajah dan pelipis mata kanan. Tidak terima anaknya dipukul dan dianiaya tanpa prikemanusiaan, orang tua korban, Ibrahim bersama keluarganya langsung melaporkan perbuatan kedua pelaku tersebut kepada pihak Polsek Wawo.
"Kami minta aparat Kepolisian harus menangani secara serius kasus ini. Paling tidak, kedua pelaku yang memukul anak saya harus ditahan dan diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ujarnya.
Tragedi pilu yang dialami oleh Aditia Rizki tersebut, juga telah menimbulkan kemarahan besar dari orang tua korban, Ibrahim dan sejumlah warga lainya yang tinggal di Dusun Rasabou Desa Kombo. Bahkan untuk melampiaskan kemarahannya, Ibrahim bersama warga setempat, Sabtu kemarin (24/2), mendatangi pihak sekolah untuk menuntut pertanggung jawaban kepala sekolah dan dewan guru atas kejadian yang menimpa anaknya. Lagipula penganiayaan tersebut terjadi dalam lingkungan sekolah, bahkan saat proses KBM sedang berlangsung.
"Perbuatan kedua pelaku ini tidak bisa ditolerir lagi, karena selain memukul anak saya, mereka juga dengan sikap kasarnya tidak lagi menghargai seorang guru yang sedang memberikan pelajaran di ruang kelas," sesalnya.
|
Kapolsek Wawo, AKP Wongso |
Oleh karena itu, Ibrahim bersama warga Kombo lainya mendesak kepala sekolah, agar segera mengeluarkan kedua siswa (pelaku) penganiayaan tersebut dari SMAN 2 Wawo. Karena jika dibiarkan, maka seluruh siswa yang ada di sekolah ini dikhawatirkan akan menjadi korban keberingasan kedua pelaku, bahkan kedepan siswa-siswi lainya terancam bisa mati ditangan mereka.
"Jadi untuk menghindari kejadian yang lebih parah lagi, sebaiknya kedua siswa nakal yang bernama, Syarif Hidayat dan Muhammad Ibra ini, wajib hukumnya dikeluarkan dari SMAN 2 Wawo. Inilah tuntutan utama kami pada pihak sekolah dan sebagai pemimpin, seorang kepala sekolah harus tanggap dan wajib merespon tuntutan kami ini secepatnya," pungkas Ibrahim.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Wawo yang hendak dikonfirmasi awak Media ini sedang menjalani tugas luar daerah. Namun seorang guru BP, Mahmud, S.Pd menjelaskan bahwa pihaknya sangat memahami tuntutan dari wali murid dan warga lainya. Namun sebagai seorang guru dirinya tidak bisa mengambil keputusan, karena semuanya tergantung kepala sekolah.
"Yang jelas, untuk menyikapi kejadian ini, kami sudah melayangkan surat resmi kepada kedua orang tua siswa (pelaku), agar bisa menjaga, membina dan mendidik anaknya dengan baik," ujarnya.
Mahmud mengungkapkan, sejak pertama kali masuk di SMAN 2 Wawo hingga saat ini, kedua siswa bernama, Syarif Hidayat dan Muhammad Ibra tersebut, memang kerap berbuat onar di sekolah, bahkan mereka tidak jarang melakukan perkelahian dengan para siswa lainya didalam maupun diluar sekolah.
"Untuk itu, sudah saatnya kedua siswa ini diberikan sanksi yang berat. Tapi semuanya ini tergantung kepala sekolah yang memutuskan," tandas Mahmud.
Ditempat terpisah, Kapolsek Wawo, AKP A. H. Wongso yang dikonfirmasi pasca kejadian tersebut, membenarkan telah menerima laporan dari orang tua korban atas nama Ibrahim asal Desa Kombo Kecamatan Wawo.
Menurutnya, untuk menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan, termasuk mencari keberadaan para pelaku. Karena kedua siswa SMAN 2 Wawo yang diduga melakukan penganiyaan terhadap teman sekolah itu hingga kini belum diketahui keberadaanya alias sudah lari dan kabur.
"Tapi pada intinya kami tetap serius menangani setiap kasus kriminalitas yang terjadi diwilayah hukum Kecamatan Wawo," tegas Kapolsek Wongso. (Red)