Tampak Warga Desa Raba dan Kombo yang menghadiri Kampanye H. Kasnun


WARTA BIMA,- Calon anggota legislatif (Caleg) nomor urut 10 utusan Partai Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan VI Kabupaten Bima, H. Kasnun Ahmad, dalam tiga hari terakhir ini terus menggelar kegiatan Kampanye Tatap Muka diberbagai desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Wawo.

Menariknya, dalam setiap kunjungan kampanye yang diawali di Desa Riamau, Kambilo, Tarlawi dan Desa Raba tersebut, kehadiran H. Kasnun selalu disambut meriah oleh masyarakat, terutama para pendukung dan simpatisannya yang tersebar pada empat desa dimaksud. 

Salah satu bukti kemeriahan dan antusiasme para warga dalam menyambut salah satu caleg terkuat di Kecamatan Wawo ini, tampak pada kegiatan kampanye tatap muka di lapangan umum Desa Raba Jum,at malam (8/12).

Liputan langsung awak Media ini, dalam setiap orasi politiknya yang diawali di Desa Riamau dan Desa Raba Jum,at malam, Calon Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Partai PAN, H. Kasnun Ahmad selalu menyebutkan bahwa cita-cita dan keinginannya untuk menjadi seorang anggota Dewan tidak berorientasi pada uang dan memperkaya diri. Akan tetapi dirinya berniat lebih fokus untuk beramal membantu masyarakat yang membutuhkan, karena harta dan kekayaan yang diberikan oleh Allah SWT pada diri dan keluarganya sampai saat ini sudah lebih dari cukup.

"Harta itu adalah titipan dari Allah dan tidak dibawah mati, makanya saya akan sumbang sebagian rezeki dari Allah SWT ini untuk membantu warga yang  susah, termasuk untuk perbaikan sarana ibadah dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan lain, terutama diwilayah Kecamatan Wawo. Intinya, saya ikut Caleg ini mau bantu masyarakat, bukan cari duit," ujar H. Kasnun.

H. Kasnun Ahmad saat menyampaikan orasi politik di lapangan Raba

Selain itu, pengusaha terkemuka sekaligus pemilik satu-satunya SPBU di Kecamatan Wawo ini menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam kontestasi politik (Pileg) Tahun 2024 tersebut, semata mata bertujuan untuk membangun sekaligus memperbaiki kehidupan masyarakat dan wilayah Kecamatan Wawo atau 'Kataho Dou Labo Dana Wawo' kearah yang lebih baik dan lebih maju lagi. Oleh karena itu, menghadapi Pileg Tahun 2024 ini, pihaknya hanya menitik beratkan mencari dan mendulang suara di tanah kelahiranya Kecamatan Wawo dengan jumlah pemilih yang mencapai belasan ribu orang.

"Kalau saya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima Periode 2024-2029 nanti, saya akan prioritaskan dana Pokir (Aspirasi) saya untuk membangun dan membantu masyarakat setiap desa di Wawo. Bahkan 20 persen dari gaji saya pun akan saya sumbang secara bertahap untuk perbaikan sejumlah Masjid dan Mushola yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Wawo," ungkap H. Kasnun dihadapan ratusan warga Desa Raba dan Kombo.

Mantan Dirut PDAM Cibinong Bogor Jawa Barat ini mengaku enggan mengumbar janji pada masyarakat disetiap desa. Tapi dirinya langsung memberikan bukti yang nyata, karena janji bohong adalah berbuatan yang dilarang oleh Allah SWT (Dosa besar). Seolah tidak mau dengan janji bohong itu, H. Kasnun bahkan saat kunjungan silaturahmi pada berbagai desa di Wawo beberapa waktu yang lalu, telah banyak memberikan bantuan untuk memenuhi permintaan masyarakat seperti, perpipaan air bersih, alat pemotong Kunyit, Kursi, Kompor Gas, peralatan olahraga serta sumbangan lainya untuk sarana ibadah, kegiatan olahraga sepak bola dan voly ball yang diadakan oleh pemuda dan masyarakat umum di Kecamatan Wawo.

"Pokoknya, kalau ada permintaan dari masyarakat saya langsung tunaikan, karena saya tidak mau berbohong. Janji itu harus ditepati," imbuhnya.

Dalam setiap orasinya kampanye pada empat desa yang telah dikunjungi di wilayah Kecamatan Wawo, H. Kasnun juga selalu mengajak dan meminta do,a serta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, terutama yang sudah terkafer dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di desa masing-masing, agar bisa memilih sekaligus memenangkan dirinya pada Pemilu Legislatif yang dilaksanakan pada 14 Pebruari 2024 mendatang. 

"Mari bersama-sama menyatukan niat kita untuk memilih dan mencoblos saya 'Maita kasama weki caki menapu mada' calon DPRD Kabupaten Bima nomor urut 10 dari partai PAN Dapil VI atas nama H. Kasnun Ahmad," pungkasnya. 

Tatap muka dengan tokoh masyarakat Desa Tarlawi

Seperti diketahui, kegiatan kampanye tatap muka yang dilaksanakan oleh Caleg PAN H. Kasnun Ahmad bersama para timsesnya pada empat desa di Kecamatan Wawo tersebut, telah memiliki Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) kampanye dari pihak Kepolisian Polres Bima Kota ke Bawaslu Kabupaten Bima, sehingga jalannya kampanye yang digelar pada sore maupun malam hari berlangsung aman, tertib dan terkendali. (WB-01)

















Oleh : Muhammad Akbar

Mahasiswa Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa


Akreditasi sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Akreditasi memberikan gambaran tentang mutu suatu lembaga pendidikan dan membantu orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anaknya. Selain itu, akreditasi juga membantu meningkatkan akuntabilitas dan transparansi lembaga pendidikan serta memberikan legitimasi dan kepercayaan dari pihak luar terhadap lembaga atau program yang telah memenuhi standar tertentu. Proses akreditasi juga bertujuan untuk menilai kualitas, keunggulan, dan kepatuhan suatu lembaga atau program terhadap standar yang telah ditentukan.

Manfaat akreditasi sekolah sangatlah banyak. Bagi pemerintah, hasil akreditasi sekolah akan digunakan sebagai pemetaan terhadap mutu pendidikan, pencapaian SNP, serta bahan pertimbangan untuk penyusunan kebijakan tentang peningkatan mutu pada pendidikan nasional. Bagi orang tua atau wali siswa, pentingnya akreditasi sekolah yaitu berguna sebagai informasi mengenai mutu atau kualitas dari penyelenggara pendidikan dan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih sekolah anak. Bagi siswa, manfaat akreditasi sekolah yaitu sebagai acuan atau pertimbangan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, pindah sekolah ataupun karir/ pekerjaan di masa depan.

Selain manfaat tersebut, akreditasi sekolah juga mempunyai fungsi tertentu yang tidak kalah pentingnya. Fungsi akreditasi sekolah tersebut yaitu sebagai sumber informasi bagi masyarakat mengenai tingkat kelayakan dan kualitas dari penyelenggara pendidikan tersebut. Kelayakan serta kualitas tersebut dilihat dari beberapa unsur dan indikator yang mengacu pada standar minimal tertentu. Akreditasi sekolah juga merupakan bentuk pertanggungjawaban penyelenggara pendidikan kepada masyarakat atau publik atas kelayakan dan kualitasnya. Akreditasi sekolah menjadi dasar bagi pemerintah, sekolah atau penyelenggara pendidikan serta masyarakat untuk melakukan pembinaan, peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.

Tingkatan akreditasi sekolah juga penting untuk diperhatikan. Akreditasi skor A diberikan jika sekolah mengumpulkan nilai akhir akreditasi 91-100, akreditasi skor B diberikan jika sekolah mengumpulkan nilai akhir akreditasi 81-90, dan akreditasi skor C diberikan jika sekolah mengumpulkan nilai akhir akreditasi 71-80. Masyarakat dapat mengecek akreditasi sekolah melalui situs resminya BANSM atau dengan mencari tahu Nomor Pokok Sekolah.

Namun, masih terdapat kendala dalam implementasi akreditasi di sekolah dan madrasah di Indonesia. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya akreditasi sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah dan stakeholder terkait, perlu memberikan sosialisasi yang lebih luas tentang pentingnya akreditasi serta memberikan dukungan yang memadai bagi lembaga pendidikan dalam memenuhi persyaratan akreditasi.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, akreditasi bukan hanya sekadar pemberian label atau sertifikat, tetapi juga merupakan suatu proses evaluasi yang komprehensif terhadap lembaga pendidikan. Akreditasi membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lembaga tersebut, serta memberikan panduan untuk perbaikan yang berkelanjutan. Akreditasi juga berperan dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi lembaga pendidikan. Dengan adanya akreditasi, orang tua dan masyarakat dapat memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap lembaga pendidikan yang telah melewati proses evaluasi dan memenuhi standar yang ditetapkan.

Pentingnya akreditasi dalam dunia pendidikan juga terlihat pada perguruan tinggi. Melalui akreditasi, pemerintah bisa lebih mudah menjamin mutu perguruan tinggi dan tenaga kerja yang lulus dari perguruan tinggi yang sudah terakreditasi. Akreditasi juga bisa memberikan manfaat pada semua pihak, baik itu pemerintah, calon mahasiswa atau orang tua, pasar kerja nasional maupun internasional, organisasi penyandang dana, dan bagi perguruan tinggi atau program studi yang bersangkutan.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, akreditasi sekolah menjadi hal yang sangat penting. Akreditasi sekolah membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan motivasi agar sekolah terus memperbaiki mutu pendidikan secara lebih baik, terencana, dan bertahap di tingkat kabupaten, kota, provinsi, nasional, hingga internasional. Oleh karena itu, akreditasi sekolah harus terus ditingkatkan dan diperkuat agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. (*)









Tampak Ruang Guru, TU dan Ruang Kepala Sekolah yang baru direhab

WARTA BIMA,- Kepala Sekolah bersama seluruh jajarannya di SMPN 1 Wawo Kabupaten Bima, patut bersyukur dan berbangga hati. Karena sebagian sarana dan prasarana penunjang pembelajaran terutama ruang guru dan Tata Usaha (TU) di sekolah setempat, saat ini telah selesai direnovasi (Rehab) oleh pihak ketiga, CV. Karya Abadi Sejati Kota Bima.

Seorang pelaksana proyek, M. Ali saat ditemui awak Media ini, Jum,at (1/12) mengatakan, mulai Agustus lalu hingga akhir Nopember 2023 ini, dirinya telah dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Bima untuk mengerjakan proyek perbaikan (Rehab) sejumlah ruangan yang dianggap rusak berat di gedung SMPN 1 Wawo.

Sejumlah ruangan yang direhab melalui dana APBD Kabupaten Bima Tahun 2023 tersebut antara lain, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru dan Ruang Tata Usaha (TU). Termasuk perbaikan tempat pembuangan kotoran Toilet (Jamban) bagi para siswa dan guru-guru yang melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah setempat.

"Alhamdulillah, proses pekerjaan tiga ruangan plus Toilet yang ada di SMPN 1 Wawo ini sekarang sudah sukses dan tuntas semuanya. Total dana yang digelontorkan untuk rehab tiga ruangan plus WC ini mencapai, Rp. 681.424.000,00," ujar M. Ali.

Sri Hartati, S. Pd

Pria lajang asal Desa Maria ini mengaku selalu mengutamakan mutu dan kualitas dalam mengerjakan proyek tersebut. Sebab hasil dari pembangunan ini tentunya akan dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Kecamatan Wawo, terutama guru-guru dan para siswa yang mengenyam pendidikan di SMPN 1 Wawo Kabupaten Bima.

"SMPN 1 Wawo ini merupakan sekolah favorit bagi masyarakat Wawo sekaligus almamater saya. Makanya dalam proyek ini, saya tidak mau mencari keuntungan semata, tapi mutu dan kualitas pekerjaanlah yang saya utamakan," tandas M. Ali.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Wawo, Sri Hartati, S. Pd yang dimintai komentarnya, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Pemerintah Daerah, terutama Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima yang telah memberikan bantuan dana untuk perbaikan ruang guru, TU, ruang kepala sekolah dan Toilet yang ada di sekolah yang dinakhodainya. 

Toilet (WC) selesai direhab

"Saya harap, semoga kedepan Pemerintah Kabupaten Bima tetap memperhatikan sarana dan prasarana penunjang KBM di SMPN 1 Wawo ini, terutama sebagian ruang kelas dan Perpustakaan yang kondisinya saat ini sudah rusak parah," pungkas Sri Hartati yang juga mantan Kepala SMPN 2 Wawo ini. (Red)



 
  



  






Tampak korban yang tersengat listrik


WARTA BIMA,- Seorang perempuan bernama Hamilah Ina Sia, diduga meninggal dunia akibat tersengat listrik di rumahnya yang berlokasi di RT. 06 Dusun Turlinggampo Desa Kombo Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Korban yang diketahui berusia 68 tahun tersebut, tewas kesetrum arus listrik saat membersihkan tumpukan sampah di kolong rumah. Aliran listrik yang menghabisi nyawa korban tersebut diduga bersumber dari kabel pertanahan (Grounding) yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik tanah (Bumi) yang berfungsi sebagai penangkal petir.

Menurut penuturan sejumlah warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), peristiwa langka yang mencengangkan seluruh warga Desa Kombo tersebut terjadi Jum,at sore (1/12) sekitar pukul 17:00 Wita. Awalnya, tidak satupun keluarga dekat ataupun tetangga yang melihat kematian ibu 5 anak ini. Beruntung sesaat setelah kejadian, muncul seorang warga bernama Anhar yang hendak bertamu ke rumah korban, pemuda 26 tahun inipun tiba-tiba terkejut melihat korban dalam posisi terlentang di kolong rumahnya sendiri samping anak tangga.

Melihat tubuh korban yang sudah terlentang itu, Anhar langsung berteriak memanggil warga sekitar untuk mengecek keadaan korban. Namun takdir berkata lain, kondisi ibu 5 anak ini ternyata sudah tidak bernyawa lagi.

Ratusan warga mendatangi rumah duka (TKP)

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Resort Wawo, penyebab kematian korban diduga akibat tersengat aliran listrik dari kabel grounding yang berfungsi sebagai penangkal petir dimaksud. Salah satu buktinya, dibagian bahu (lengan) kanan korban terdapat luka bakar yang cukup serius.

"Kemungkinan besar seorang ibu ini meninggal dunia akibat kesetrum arus listrik, karena di lengan kanan korban ditemukan luka bakar," pungkas salah satu anggota Polsek Wawo yang bertugas sebagai Babinkamtibmas Desa Kombo. (WB-01)











 

MARI themes

Diberdayakan oleh Blogger.