Proses Pelebaran Jalan Tarlawi-Kombo |
WARTA BIMA,- Pelaksanaan proyek Pelebaran Jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Tarlawi dan Kombo Kecamatan Wawo diduga bersmasalah, karena telah melanggar sejumlah aturan yang ditentukan.
Sejumlah warga Desa Tarlawi dan Kombo kepada awak Media ini membeberkan, rentetan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek tersebut antara lain, tidak adanya papan informasi yang mengakibatkan proyek tersebut tidak diketahui asal-usulnya hingga saat ini. Warga menduga, pekerjaan pelebaran jalan Tarlawi Kombo tersebut merupakan proyek siluman (fiktif), karena baik nama CV maupun panjang jalan yang dikerjakan serta sumber dana dan total anggaranya pun tidak diketahui sama sekali oleh masyarakat akibat tidak adanya papan nama dimaksud.
Selain itu, pekerjaa proyek ini dikhawatirkan akan menimbulkan protes keras dari warga pemilik lahan (Tegalan) yang dilalui proyek. Karena sampai saat ini, pihak pelaksana (Kontraktor) tidak pernah memberitahukan kepada para pemilik lahan tentang adanya pelebaran jalan tersebut.
Tidak hanya itu, permasalahan yang lebih besar lagi dalam kegiatan proyek ini adalah, rusaknya sejumlah titik jalan yang sudah diaspal (Hotmik) akibat digilas alat berat (Eksavator) yang melakukan pelebaran jalan. Mestinya kata warga, kalau kondisi jalan itu tidak bisa dilewati oleh mobil Tronton, sebuah alat berat (Eksavator) jenis apapun harus menggunakan alas karet pada rodanya, jangan melintas sembarangan seperti ini di jalan yang sudah diaspal.
"Akibat digilas alat berat itu, sebagian badan jalan yang kami lewati sehari hari sekarang sudah banyak yang hancur dan terkelupas. Kondisi ini sangat disesalkan," ungkap sejumlah warga Desa Tarlawi dan para pengendara lainya yang melintas di jalan tersebut.
Setelah melihat fakta yang terjadi di lapangan, sejumlah warga meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Bima terutama Dinas terkait dan pihak kontraktor, agar bertanggung jawab terhadap segala permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan proyek ini, terutama berkaitan dengan kerusakan jalan dan tidak adanya papan informasi yang terpampang di lokasi proyek tersebut.
Salah satu titik jalan yang rusak digilas Exsavator |
Sementara itu, salah seorang yang mengaku sebagai pelaksana proyek, Lukman alias Bob, saat dikonfirmasi awak Media ini, Sabtu (16/9) terkesan tidak mau ambil pusing dengan segala permasalahan yang terjadi dalam kegiatan proyek yang ditanganinya. Bahkan ketika ditanya soal belum adanya papan informasi proyek tersebut, pria asal Desa Ngali ini pun dengan santainya menjawab bahwa papan nama proyek sampai saat ini masih dipegang oleh para pegawai yang ada di Bagian Bina Marga Dinas PUPR.
"Saya tidak pasang papan nama proyek, karena masih ada di Dinas PUPR Kabupaten Bima. Intinya, panjang jalan yang kita kerjakan ini hanya 1, 2 Kilometer dengan lebar 3 meter," pungkas Lukman. (Red)