A. Gani, M. Pd Didampingi Korwil Dikbudpora Wawo dan Para Fasilitator saat Memberikan Sambutan |
WARTA BIMA,- Sedikitnya, 100 orang guru dan kepala sekolah yang tersebar pada 17 SD, MI diwilayah Kecamatan Wawo, mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Gelombang Pertama di gedung SDN 2 Maria.
Pelatihan IKM yang diselenggarakan oleh Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima tersebut dijadwalkan berlangsung selama empat hari yakni, mulai Selasa 11 hingga 14 Juli 2023.
Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima yang diwakili pejabat pada Bidang PTK, Abdul Gani, M. Pd mengatakan, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum satuan pendidikan baru yang mulai diterapkan di Indonesia. Seiring dengan perubahan tersebut, Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima berupaya menerapkan lebih awal kurikulum merdeka dari yang ditargetkan oleh pemerintah pusat tahun 2024 mendatang.
Menurutnya, salah satu upaya untuk menerapkan kurikulum baru tersebut adalah, mengadakan pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk guru-guru dan kepala sekolah, termasuk para pengawas pendidikan, karena pengawas inilah yang mengawasi jalanya proses pembelajaran di sekolah.
"Pokoknya, kita genjot terus pelatihan IKM seperti ini, supaya kita tidak ketinggalan dalam menerapkan kurikulum merdeka, khususnya pada sekolah-sekolah SD dan SMP diwilayah Kabupaten Bima," ujarnya.
A. Gani berharap, seluruh peserta yang mengikuti pelatihan IKM tersebut, dapat memahami dengan baik semua materi yang disampaikan oleh para fasilitator (Narasumber). Dengan begitu, para peserta nantinya bisa membuka sendiri aplikasi yang terkait dengan IKM di sekolah maupun di rumahnya masing-masing.
"Kalaupun ada peserta yang belum paham, silakan tanyakan langsung pada fasilitatornya, jangan diam. Karena harapan besar kami, guru-guru dan Kepsek yang dilatih ini bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka lebih awal pada tahun 2023 ini," imbuhnya.
Peserta Pelatihan IKM |
A. Gani menghimbau kepada para peserta supaya hasil yang diperoleh dalam pelatihan IKM ini, bisa ditindaklanjuti sekaligus diaplikasikan pada sekolah masing-masing. Pemerintah Daerah melalui Dinas Dikbudpora memliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan dan menyukseskan program dari Kementrian Pendidikan RI, berupa IKM dimaksud.
"Hal ini semata-mata bertujuan untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya di Daerah Kabupaten Bima," pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Dikbudpora Kecamatan Wawo, Ismail, S. Pd mengatakan bahwa pelatihan IKM merupakan wahana untuk pengembangan diri sekaligus meningkatkan kompetensi guru.
Tujuan utama dari kegiatan pelatihan ini adalah, untuk memberikan sebuah pembelajaran yang sangat berharga pada para kepala sekolah dan guru-guru dalam hal mengimplementasi kurikulum merdeka. "Saya harap, para guru nantinya bisa paham dengan tugas utamanya, terutama yang berkaitan dengan IKM. Dan semoga ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini bisa diaplikasikan di sekolahnya masing-masing," cetusnya.
Ismail mengaku, animo guru-guru untuk mengikuti pelatihan tersebut cukup tinggi dan sangat luar biasa. Terbukti, jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini mencapai 100 orang, padahal yang diundang hanya 80. Bahkan dalam satu sekolah ada yang mengutus 4 sampai 6 orang guru untuk mengikuti pelatihan IKM dimaksud.
"Anggaran untuk pelatihan ini murni swadaya dari guru-guru sertifikasi. Mereka memang wajib memberikan sumbangan, karena kegiatan ini untuk meningkatkan mutu guru itu sendiri, terutama guru-guru yang dapat sertifikasi," pungkas mantan Kepala SDN Tarlawi dan SDN Teta Kecamatan Lambitu ini.
Seperti diketahui, lima fasilitator yang dilibatkan dalam pelatihan IKM tersebut, merupakan orang-orang yang terlatih di aplikasi Plafon Merdeka Belajar (PMB), sekaligus guru penggerak yang sudah lolos seleksi. Kelima fasilitator itu masing-masing berasal dari SMPN 1 Sape 2 orang, SMPN 7 Sape, SMPN 1 Wawo dan seorang pengawas pendidikan dari Kecamatan Sape. (WB-01)