Tahun ini, 37 Desa Mendapat Program Pembangunan Tangki Septik
Syaiful Bahri, ST. MT |
WARTA BIMA,- Tahun ini, sebanyak 37 desa di wilayah Kabupaten Bima dipastikan mendapat program pembangunan tangki septik individual tematik penaggulangan kemiskinan. Program dengan jenis kegiatan pengembangan/penyediaan sub sistim pengelolaan setempat (WC) ini bersumber dari dana Hibah dan DAK Reguler tahun 2023.
Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Kabupaten Bima, Syaiful Bahri, ST. MT, saat ditemui awak Media ini di ruang kerjaya mengatakan, dari 37 desa yang mendapat program tangki septik tersebut, 27 diantaranya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler. Sementara 10 desa lainya bersumber dari dana hibah daerah Kabupaten Bima.
Syaiful mengaku, untuk 10 desa yang mendapat program dana hibah masing-masing akan mendapatkan alokasi anggaran senilai, Rp. 300 juta. Dana sebesar ini akan diberikan pada 50 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa masing-masing, dengan rincian untuk satu KK mendapat dana sebanyak, Rp. 6 juta. "Anggaran sebesar, Rp. 6 juta per KK ini akan dipergunakan untuk pembuatan bilik kamar mandi, pembelian closed, tangki septik dan kebutuhan lainya sesuai RAB dalam program dimaksud," ujarnya.
Dijelaskannya, program pembangunan tangki septik pada 10 desa ini nantinya akan dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang sudah dibentuk di desa masing-masing. Hanya saja waktu pelaksanaanya belum bisa dipastikan, karena saat ini masih dalam tahap survei lokasi pada 10 desa tersebut. Untuk menyukseskan program ini, pihaknya bersama tim survei dari pusat sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat, termasuk survei lokasi pada setiap rumah warga yang mendapat jatah program tersebut. Setelah dinyatakan layak oleh tim survei, pekerjaan tangki septik ini paling lambat sudah bisa dimulai pada Juli 2023 mendatang.
"Adapun 10 desa yang mendapat program pembuatan tangki septik dari dana hibah ini antara lain, Desa Raba Kecamatan Wawo, Rasabou Sape, Nisa, Pandai dan Penapali Woha, Darusalam Bolo, Tangga baru Monta, Sangiang Wera dan sisanya desa di Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima," cetusnya.
Selain itu lanjut Syaiful, dalam tahun ini, sebanyak 27 desa di wilayah Kabupaten Bima juga akan mendapatkan program yang sama, berupa pembangunan tangki septik individual tematik penaggulangan kemiskinan yang bersumber dari dana DAK Reguler Tahun 2023. Program yang diperuntukan pada 27 desa ini bernama DAK Perkotaan dan DAK Pedesaan. Untuk DAK perkotaan sendiri masing-masing mendapat suntikan dana sebesar, Rp. 250 juta per desa, sedangkan DAK pedesaan sebanyak, Rp. 350 juta.
"Total dana yang bervariasi ini diperuntukan bagi 50 rumah Kepala Keluarga (KK) yang tersebar pada 27 desa di Kabupaten Bima," akunya.
Sosialisasi Program Tangki Septik dengan 27 Kades di Ruangan Bidang Cipta Karya PUPR |
Syaiful mengungkapkan, pola pelaksanaan program ini nantinya juga akan dilakukan oleh pihak KSM yang dibentuk di desa masing-masing. Namun sebelum dimulainya pekerjaan itu terlebih dahulu dilakukan Seleksi lokasi partisipatif (Selotif), dengan kriteria utamanya ada tiga jenis yakni, kepadatan penduduk, kerawanan sanitasi dan partisipatif.
"Kami sudah melakukan sosialisasi program ini, terutama dengan para kepala desa yang mendapat program ini seperti, desa di Kecamatan Sape, Lambu, Langgudu, Lambitu, Woha, Bolo, Sanggar dan Tambora," pungkasnya.
Syaiful Bahri sangat mengharapkan adanya swadaya dari masyarakat, terutama para penerima manfaat. Karena salah satu target Pemerintah dalam program ini adalah menciptakan sanitasi masyarakat yang aman dan layak untuk kehidupannya sehari-hari. (WB-01)