WARTA BIMA,- "Sekuat dan setinggi apapun ibadah yang kita lakukan amal kita akan habis karena ghibah dan fitnah. Semua ibadah yang kita lakukan tidak ada artinya, sebab akan berlalu dengan sia-sia". Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, saat melaksanakan Safari Ramadhan 1444 H di Masjid Al-Istiqomah Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Senin malam (3/4).
Pada momen Safari Ramadhan yang dampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah di lingkup Pemkot Bima tersebut, Wali Kota Bima sekaligus menyerahan bantuan pada 4 Masjid dan 4 Mushola di Kelurahan Jatiwangi, dengan total bantuan yang digelontorkan sebesar, Rp. 800 juta.
Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE mengatakan, melalui geliat pembangunan keagamaan yang selaras dengan program pemerintah seperti yang tertuang dalam visi-misi, tentunya pasti ada capaian-capaian yang dituju. Artinya, dalam hal ini tidak saja membangun Masjid, tidak saja membangun karakter Maja Labo Dahu, tapi juga dengan segala pembiayaannya.
""Sejak saya terpilih menjadi Wali Kota, tidak henti-hentinya kita membangun nilai-nilai keagamaan yang ada di Kota Bima. Karena nilai-nila inilah yang nantinya akan membuat masyarakat mempunyai rasa memiliki dan mencintai daerah ini," ujarnya.
Menurutnya, program-program yang telah dilaksanakan mampu dimaksimalkan, walaupun ditengah keterpurukan anggaran daerah akibat pandemi covid tahun 2020 hingga 2021. Pendemi ini tidak mematahkan semangat geliat pembangunan, begitupun dengan program-program pemberdayaan lainya yang dilaksanakan diberbagai pelosok wilayah Kota Bima.
H. Lutfi mengungkapkan, sebelum dirinya menjadi Wali Kota Bima, banyak sekali OPD yang tidak memiliki ruh, hanya sekedar dinas saja, seperti Dinas Kominfotik yang dulunya hanya dinas saja. Tidak ada command center, tidak ada perangkat, tidak ada yang bisa diandalkan untuk mengangkat program pemerintah secara masiv sampai ke tingkat RT.
"Namun di era kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Bima, sekarang sudah ada command center, ada perangkat, bahkan RT bisa melaporkan secara langsung terhubung dengan dinas terkait sesuai jenis laporan yang ada. Begitupun juga dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip, dulunya hanya sekedar dinas hanya membeli buku yang tidak bisa dibaca, banyak sekali buku tapi tidak pernah dikunjungi dan bahkan masyarakat bawah tidak tahu ada Dinas Perpustakaan.
"Alhamdulillah, sekarang selama kepemimpinan saya dengan pak Feri, kita sudah memiliki perpustakaan terbaik ketiga, bisa dilihat kerapiannya, pelayanan dan lainnya," imbuhnya.
Selain itu lanjut HML, Dinas Tenaga Kerja juga dulunya hanya sekedar dinas saja, tidak terpikir bahwa anak-anak sangat sulit mengakses keterampilan dan lainnya. Namun sekarang, anak-anak sudah banyak dibekali dengan alat usaha, memberi pelatihan, magang dan lainnya. Bahkan anak-anak juga disiapkan untuk keluar negeri seperti ke Jepang. Disamping itu, pada Dinas Pariwisata selama ini terkesan tidak ada aktivitas, hanya sekedar dinas saja.
"Alhamdulillah, di periode saya dengan Pak Feri kita hidupkan lawata, hidupkan Kolo dan lainnya, menjangkau program-program di dinas sehingga menarik orang untuk berkunjung ke Kota Bima," cetusnya.
Mantan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini menambahkan, masyarakat Kota Bima saat ini sudah bisa merasakan kegiatan festival rimpu untuk menghidupkan karakter islam. Dengan adanya rimpu mpida, rimpu colo sebagai bentuk bahwa semuanya ini ada nilai keagamaan, yang pada dasarnya masyarakat membangun peradaban dari nafas keislaman. Begitu juga di tahun baru, tidak ada lagi hura-hura, semua diarahkan mengisi dengan majelis dzikir dan do'a di masjid-masjid dan mushola. Semua ini menandakan komitmen pemerintah Kota Bima terhadap nilai keagamaan yang begitu kuat, begitu juga ceramah-ceramah agama semuanya dibuat seragam.
"Melalui kegiatan yang bernuansa islam ini, saya mengingatkan pada semuanya, agar amal kita jangan sampai terputus hanya karena ghibah serta urusan dunia yang tidak akan ada habis-habis dan tidak ada ujungnya," pungkas H. Lutfi. (WB-01)