Syamsuddin |
WARTA BIMA,- Tahun ini Pemerintah Desa Raba Kecamatan Wawo, mendapatkan kucuran Alokasi Dana Desa (ADD/DD) yang cukup fantastis, yakni sebesar, Rp. 1, 9 Milyar. Meningkatnya dana desa yang diperoleh Pemdes Raba ini, setelah adanya tambahan bonus dari alokasi kinerja dan formula masing-masing sebanyak, Rp. 200 juta. Hebatnya lagi, pada awal tahun 2023 ini, Desa Raba masuk urutan kedua paling cepat pencairan dana desa se-wilayah Kabupaten Bima.
Kepala Desa Raba, Syamsuddin saat ditemui awak Media ini, Senin (13/2) mengatakan, dana desa sebesar, Rp. 1, 9 Milyar tersebut antara lain dimanfaatkan untuk Penyelenggaraan pemerintah desa, Pelaksanaan pembangunan, Pemberdayaan masyarakat desa serta Penanggulangan bencana keadaan darurat. Hal ini sesuai Permendagri nomor 20 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa dan Peraturan Bupati (Perbup) 38 tahun 2018 tentang pengelolaan dana desa,
"Perbub ini untuk memberikan kepastian hukum tentang pengelolaan keuangan desa yang bersifat transparan,' ujarnya.
Pria yang baru enam bulan memimpin Desa Raba ini menegaskan, dari sederet program yang dilaksanakan tersebut, satu diantaraya merupakan yang pertama kali di Desa Raba yakni, pemasangan KWH listrik gratis untuk warga yang tidak mampu. Hal ini mengingat masih banyaknya rumah warga yang belum memiliki Meteran listrik (KWH) tersendiri hingga saat ini.
Selain itu, pada bidang pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Desa Raba akan memberikan sejumlah bantuan seperti bantuan untuk kelompok tenun tradisional, dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan taraf hidup masyarakat sekaligus membantu para warga agar keluar dari garis kemiskinan ekstrim.
Pada bidang pembangunan fisik sarana dan prasarana infrastruktur, pihaknya bersama jajaran Pemerintah Desa Raba dalam tahun anggaran 2023 ini akan memprioritaskan sejumlah kegiatan fisik yang mengacu pada visi dan misinya pada Pilkades serentak tahun 2022 lalu. Dari total ADD/DD Desa Raba sebesar, Rp. 1, 9 Milyar lebih tersebut, sebanyak 70 persen dipergunakan untuk memenuhi janji politiknya, sementara sisanya 30 dimanfaatkan untuk merealisasikan program kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat secara langsung maupun tidak langsung melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Syamsudin mengaku, pada tahun kemarin terutama pasca dirinya dilantik menjadi Kades Raba Agustus 2022, Pemdes Raba tidak memiliki anggaran untuk melaksankan kegiatan fisik, karena sebagian besar dana desa digelontorkan untuk BLT. Akibat keterbatasan dana tersebut, dirinya berinisiatif untuk melakukan pendekatan dan lobi-lobi pada pihak pemerintah daerah maupun anggota DPRD Kabupaten Bima.
Kekuatan lobi mantan anggota BPD ini cukup ampuh, terbukt ia berhasil menghadirkan sejumlah program pembangunan yang bermuara untuk kesejahteraan masyarakat Desa Raba, terutama yang bersumber dari dana aspirasi (Pokir) anggota DPRD Kabupaten Bima.
Sederet program yang dihadirkan menjelang akhir tahun 2022 itu antara lain, pembagunan lanjutan gedung Paruga Toi (GSG), Lapen (Aspal) jalan lingkungan (Gang) sepanjang 300 meter. Pembuatah jalan usaha tani di So. Lela dan Rompu. Pembuatan jalan usaha tani di So. Terenduru yang bersumber dari APBD Perubahan Provinsi NTB. Selain itu, ada bantuan Keramik untuk Mushola Nurul Huda yang berjumlah 200 kotak dari Dinas Perkim Kabupaten Bima.