Kades Kombo Bersama Staf UPT Pertanian Kecamatan Wawo, Saat Panen Raya Bawang Merah |
WARTA BIMA,- Meski terus dilanda kekurangan air, namun para warga (Petani) yang menanam komoditi Bawang Merah diwilayah Desa Kombo Kecamatan Wawo sangat bersyukur dan bahagia. Karena produktivitas bawang merah yang ditanam di areal Sawah seluas 4,3 Hektar (Ha) tahun ini mencapai 30 Ton.
Kepala Desa Kombo, Bunyamin, S. Pd mengaku bahwa saat ini ia bersama warga Kombo yang melakukan budidaya Bawang Merah baru saja menyelesaikan panen raya di areal Sawah seluas 4,3 Hektar, yang berlokasi di 'So. Hidi Rasa Raba' Desa Kombo Kecamatan Wawo. Dari hasil panen raya tersebut, produktivitas Bawang Merah di Desa Kombo tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Terbukti setelah panen, produktivitas mencapai sebanyak 30 ton. Sementara dua tahun sebelumnya, terutama pada tahap bercobaan tahun 2020 lalu hanya berkisar belasan ton.
Menurutnya, produktivitas bawang merah yang terus meningkat tersebut, dinilai telah memberikan keuntungan tersendiri bagi para petani bawang merah yang tersebar di Desa Kombo. Karena total uang yang diperoleh dari hasil penjualan salah satu komoditi andalan masyarakat Bima tersebut saat ini mencapai, Rp. 600 lebih juta.
Setelah melihat produktivitas bawang merah yang semakin meningkat dalam tiga tahun terakhir, Bunyamin bersama sejumlah warga Desa Kombo tampak begitu antusias dan semakin termotivasi untuk menanam bawang merah di lokasi So. Hidi Rasa Raba dan sekitarnya. Hanya saja, keinginan masyarakat tersebut masih terbentur dengan minimnya sarana dan prasarana pendukung yang tersedia, terutama persoalan air untuk menyiram tanaman bawang.
Selama ini, warga Desa Kombo selalu mengalami kekurangan air untuk kebutuhan pertanian tanaman bawang merah dan komoditi lainnya. Air yang ada di sungai pun sudah kering semua saat musim kemarau seperti ini. "Tapi Alhamdulillah, dengan kondisi air yang terbatas ini, bawang merah yang kami tanam masih bisa tumbuh dengan baik sampai panen," ujar Bunyamin kepada Media ini, Kamis (11/8).
Bawang Merah setelah Panen |
Kades Kombo dua periode ini mengungkapkan, persoalan klasik yang terus menggerogoti kehidupan masyarakat selama bertahun-tahun tersebut, harus mendapat perhatian yang serius dari pihak Pemerintah Daerah dan juga anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil VI. Paling tidak, bisa membantu mengalokasikan dana untuk pembangunan Bor Air Sumur Dalam di lokasi budidaya bawang merah. Apalagi kedepanya, Desa Kombo ini bakal menjadi salah satu lumbung sekaligus sentra produksi bawang merah, karena di Kecamatan Wawo hanya masyarakat Desa Kombo yang bisa menanam sekaligus memproduksi bawang merah hingga mencapai puluhan ton.
"Intinya, ketersediaan air itu sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas komoditi bawang merah, khususnya di Desa Kombo ini," imbuhnya.
Selain meminta Bor Air, Bunyamin yang mewakili aspirasi para petani Desa Kombo, juga meminta sejumlah bantuan sarana pendukung lainnya dari pihak Pemerintah Daerah dan para wakil rakyat di lembaga Dewan Kabupaten Bima. Permintaan itu antara lain, pengadaan alat Perpipaan, mesin penggarap sawah (Hand Tracktor) serta sejumlah mesin Pompa Air untuk kelancaran usaha pertanian masyarakat petani bawang merah.
"Semua yang saya minta ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dan kalaupun nantinya direalisasikan oleh Pemerintah, maka saya yakin mayoritas warga Desa Kombo kedepanya akan menjadi petani bawang merah," akunya.
Bunyamin Menunjukan Bawang Merah Hasil Panen |
Kepala Desa yang telah memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Kombo untuk memulai tanam Jagung dan Bawang Merah ini menambahkan, lahan potensial untuk menanam komoditi bawang merah di areal persawahan wilayah Desa Kombo saat ini masih sangat banyak, bahkan jumlahnya mencapai ratusan hektar. Hanya saja, tanah yang tersedia begitu luas tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh warga untuk menanam bawang merah lantaran terjadinya kekurangan air dimaksud.
"Sebenarnya kondisi tanah, cuaca dan iklim di Desa Kombo ini sangat cocok untuk budidaya bawang merah. Buktinya, setiap tahun produktivitas terus meningkat. Tapi sayang, air untuk menyiram bawang merah itu sangat sulit untuk ditemui warga, sehingga solusi terbaiknya saat ini adalah bantuan Bor Air dari Pemerintah," pungkas Bunyamin. (WB-01)