WARTA BIMA- Setelah sebelumnya tampil pada Webinar “Memaknai Tambora, Untuk Masa Depan”, memperingati 207 tahun meletusnya Tambora yang digagas oleh Yayasan Tambora bersama Gubernur NTB, Bupati Sumbawa dan Dompu.
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, Jumat (15/4), kembali mendapatkan undangan Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Mataram mengisi Dialog Interaktif di Bulan Ramadhan yang mengangkat Topik “Program Prioritas Kabupaten Bima” bersama narasumber lainnya Dr. Kamaludin Yusra (Dosen FKIP Unram). Dialog yang dipandu oleh Kabid Pemberitaan, Pranata Siaran Ahli Madya RRI Mataram, Nasrudin, S.Pt. S.Sos tersebut berlangsung selama 90 menit, mulai pukul 16.00 hingga 16.30 Wita yang disiarkan langsung dari Studio RRI Pro 1 Mataram.
Menjawab pertanyaan presenter terkait indikator pembangunan seperti aspek SDM, Bupati, Hj. Indah Dhamayanti Putri yang live dari Pendopo Bupati Bima tersebut mengungkapkan, Kabupaten Bima masih memiliki sejumlah tantangan, antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih perlu ditingkatkan. "Kita harus terbuka menerima manyak masukan dan evaluasi elemen masyarakat untuk berupaya bagaimana sektor pendidikan, kesehatan dan sektor yang terkait pengembangan SDM lainnya mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, salah satu prioritas pembangunan pada periode II Dinda-Dahlan adalah peningkatan kapasitas SDM aparatur. Hal ini penting menjadi prioritas karena terkait langsung dengan pelayanan publik kepada masyarakat oleh masing-masing perangkat daerah. Namun untuk peningkatan kapasitas SDM Non ASN belum sepenuhnya didanani melalui APBD. Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten Bima memberikan apresiasi atas Program Gubernur dan Wagub NTB yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada putra-putri Bima untuk mengikuti program Beasiswa luar negeri dari Pemerintah Propinsi NTB," imbuhnya.
Bupati IDP melanjutkan, terkait pembangunan sektor kesehatan, selain SDM tenaga kesehatan, pada aspek infrastruktur, Pemerintah Daerah juga sudah membangun 14 dari 16 Puskesmas (PKM) sesuai standar prototipe Kementerian Kesehatan RI. Demikian halnya tenaga medis, hampir semua PKM sudah memiliki dokter, bukan hanya umum tetapi beberapa dokter spesialis. Dalam hal ini pemerintah daerah memprioritaskan putra-putri Bima, karena tidak dibatasi kontrak masa kerja sebagai dokter, pada saat yang sama terus memacu para dokter muda terus melanjutkan studi agar nantinya dapat kembali mengabdi dengan kompetensi yang lebih baik.
Selain itu, kedepan kualitas pendidikan dan kesehatan akan tetap menjadi prioritas utama, karena meskipun membangun sumber daya manusia membutuhkan investasi yang lain besar dan akan terlihat hasilnya pada 10 hingga 20 tahun mendatang. Saat ini 90 persen dokter yang mengabdi di RS merupakan putra daerah dan tentu saja ini sesuatu hal yang membanggakan.
"Kita harus terus terpacu untuk terus mengejar ketertinggalan di segala sektor dan ke depan untuk membangun kabupaten Bima pemerintah daerah harus benar-benar mengacu pada dokumen perencanaan yang ada dan memiliki kiat untuk mendapatkan dukungan dana dari pemerintah pusat serta mampu menyesuaikan dengan kemampuan anggaran dan kebutuhan prioritas," pungkas Bupati Bima dua periode ini.
Saat ditanya “resep” memimpin daerah dengan 18 kecamatan dan 191 desa ini? Mendiang almarhum Ferry Zulkarnain, ST tersebut mengungkapkan, menjadi Bupati perempuan pertama di NTB tidak mudah. Namun semua tantangan bisa dilewati karena ada Wakil Bupati yang luar biasa dan dukungan pejabat yang mampu bekerjasama, saling dukung dan membangun kekompakan serta mampu melihat dimana titik kekurangan untuk dibenahi dan dievaluasi bersama. (WB-01)