Wawo, WARTA BIMA- Wisata Alam 'Jurang Pengantin' yang berlokasi di Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, kini menjadi primadona baru bagi masyarakat Wawo dan Bima pada umumnya.
Panorama alamnya yang cukup indah, sejuk dan nyaman rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun regional untuk berkunjung di jurang pengantin. Selain itu, letaknya yang berada diatas berbukitan dan pinggir jalan protokol lintas Bima-Sape, sangat memudakan para wisatawan untuk menikmati pesona alam di lokasi tersebut.
Dengan keindahan alam dan lokasinya yang cukup strategis tersebut, wisata alam Jurang Pengantin ini diyakini bakal menjadi destinasi wisata baru yang sangat menjanjikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Terbukti, dalam beberapa hari terakhir ini, wisata alam yang dihiasi dengan tanaman Bunga yang cantik dan indah tersebut sangat ramai dikunjungi oleh warga masyarakat, baik yang datang dari wilayah Kecamatan Wawo, Sape, Lambu, Kota Bima maupun para pengendara lainya yang melintas di jalan negara tersebut.
Seorang pemuda dari Desa Raba yang pengelola tempat wisata Jurang Pengantin, Hasanuddin, S. Pt saat ditemui awak Media ini, mengaku sangat terharu dan bahagia melihat antusiasme masyarakat yang berkunjung di lokasi wisata alam yang dirintisnya selama dua tahun tersebut.
Fenomena yang terjadi ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi dirnya, karena kerja keras dan jerih payahnya selama dua tahun tersebut, kini mulai membuahkan hasil yang menggembirakan. Paling tidak, bisnisnya pada bidang pariwisata tersebut telah menambah pendapatan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, terutama dari hasil penjualan karcis masuk dan retribusi parkir kendaraan roda dua maupun roda empat milik para wisatawan yang berkunjung diatas bukit jurang pengantin.
Untuk kelancaran usahanya tersebut, seorang anak muda yang akrab disapa Acan ini juga mengaku telah membuka lapangan kerja baru bagi para pemuda lainya yang ada di Desa Raba, dengan cara memanfaatkan tenaga anak-anak muda binaanya sebagai penjual karcis dan petugas parkir di lokasi wisata tersebut.
Pemuda kreatif kelahiran Dusun Parawanga Desa Raba ini sangat optimis bahwa bisnis yang digelutinya kedepan akan semakin berkembang dan bisa lebih maju lagi. Hal ini tentunya harus didukung oleh semua pihak, terutama dari Pemerintah Propinsi NTB, dalam hal ini pihak BKPH Maria Donggomasa. Untuk langkah awalnya saat ini, BKPH-MDM dibawah pimpinan Ahyar, S. Hut diharapkan dapat memberikan bantuan dana untuk pemasangan Listrik dan pengadaan Air bersih, mengingat keberadaan fasilitas dan sarana prasarana tersebut sangat penting untuk menunjang kemajuan bidang pariwisata yang dijalaninya.
"Saya meminta bantuan secara khusus kepada BKPH Maria Donggomasa, karena pengelolaan tempat wisata jurang pengantin ini berada di lokasi Hutan Kemasyarakatan (HKM) Desa Raba," ujar Hasanudin.
Jebolan alumni Unram ini menambahkan, jika wisata alam jurang pengantin tersebut dikelola dengan baik dan serius. Maka pendapatan (PAD) Pemerintah Propinsi Dinas LHK dan BKPH-MDM, khususnya pada sektor pariwisata dipastikan akan lebih meningkat lagi. Namun untuk merealisasikan target ini, tentunya harus diprioritaskan terlebih dahulu kebutuhan listrik dan air di areal wisata alam dimaksud.
"Kalau listrik dan air ini sudah terpenuhi, saya yakin wisata alam jurang pengantin bakal menjadi magnet dan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk terus berkunjung disini. Ekonomi rakyat pun semakin meningkat, terutama bagi masyarakat Desa Raba Kecamatan Wawo," pungkas anak muda yang sedang melanjutkan studi S-2 nya di Universitas Brawijaya Malang ini. (WB-Yar)