Dinas Dikbudpora Sosialisasi Permen Dikbudristek Tahun 2022


Ratusan Kepala SD, SMP, PAUD dan PKBM Mengikuti Sosialisasi

Sape, WARTA BIMA- Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Sabtu (12/1) mengadakan Sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) Dikbudristek Nomor 2 Tahun 2022 Tingkat TK/PAUD, SD, SMP, SKB, dan PKBM se-wilayah Kabupaten Bima.

Acara sosialisasi yang berlangsung di gedung Paruga Na,e Kecamatan Sape tersebut dihadiri oleh seluruh kepala SD, SMP, SKB TK, Kepala PAUD dan PKBM se-Kecamatan Sape, Lambu dan Wawo Kabupaten Bima.

Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin, S. Sos. MM didampingi Kabid Dikdas, Husnul Khatimah, S. Fil mengatakan bahwa Permen Dikbudristek Nomor 2 Tahun 2022 tersebut, merupakan Permen baru yang mengatur tentang pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), PIP, PAUD dan PKBM.

Menurutnya, jumlah dana BOS untuk tiap sekolah tahun ini tidak ada berubahan yang signifikan dan prosedur pengelolaanya pun tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi dalam hal ini hanya kepala sekolah saja yang berbeda, karena sekarang banyak kepala sekolah baru yang dilantik oleh Bupati Bima pada awal Tahun 2022 kemarin.

"Saya ingatkan semua kepala sekolah, terutama kepala SD dan SMP yang baru dilantik, supaya bisa mengikuti sosialisasi dengan benar dan teliti. Karena ini menyangkut pengelolaan uang yang masuk di sekolah. Intinya kepala sekolah itu harus bekerja sesuai aturan," katanya.

Pada momen tersebut, Kadis Zunaidin meminta pada seluruh kepala sekolah, terutama yang baru dilantik, agar mengurangi pencitraan seperti mengirim pesan melalui WA meminta rehab gedung, bangun Toilet (WC) dan sejumlah permintaan lainnya. Tugasnya kepala sekolah itu harus memenej dengan baik keuangan dan kondisi fisik sekolahnya supaya bisa lebih baik lagi, jangan sebaliknya mengeksploitasi hal-hal yang buruk. 

"Kalau kondisi sekolahnya jelek usahakan untuk diperbaiki, jangan maunya pencitraan terus," ujarnya.

Kadis Dikbudpora Kabupaten Bima Disambut Tarian di Gedung Paruga Na,e Kecamatan Sape

Zunaidin mengungkapkan, saat ini terjadi kontradiktif tentang jumlah guru di Kabupaten Bima. Buktinya, di Dapodik pusat terjadi kekurangan guru khususnya guru SD dan SMP, sementara di sejumlah sekolah terutama SD yang ada diwilayah Kabupaten Bima saat ini justru kelebihan guru. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh kepala SD untuk menempatkan 9 guru saja pada Rombongan belajar (Rombel). Caranya, guru-guru yang masih status sukarela itu harus di shipkan jadwal mengajarnya. 

Pembagian jam mengajar pagi para guru itu harus efisien, kalau jumlah gurunya sebanyak 25 orang harus diberikan ship saja, supaya bisa seimbang (balanc) antara Dapodik di pusat dan di daerah. Tidak hanya itu, guru- guru yang PNS juga wajib hadir setiap hari, karena sesuai tuntutan sertifikasi, mereka harus mengajar 24 jam
 
"Guru PNS itu sudah makan uang negara yang sangat banyak dari gaji dan tunjangan sertifikasi. Jadi tidaklah manusiawi kalau guru-guru sukarela itu dipaksa kerja terus. Persoalan inilah yang harus dicamkan oleh seluruh kepala sekolah, terutama ditingkat SD," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, mantan Kadis Dukcapil Kabupaten Bima ini juga menyoroti masalah yang terjadi pada sejumlah PKBM. Untuk itu, pihaknya berharap tahun ini tidak ada lagi masalah, kalau ada anggaran gunakanlah sesuai peruntukanya jangan sampai terjadi kompromi. Kalau jelek pengelolaannya, Biaya Operasional (BOP) PKBM akan dipending. 

"Soal PKBM dan PAUD ini nanti kita verifikasi kondisi rilnya di lapangan. Kalau tidak sesuai jumlah muridnya, kami akan lakukan pembinaan," tegasnya.

Sementara itu, terkait program sekolah dan guru penggerak, Zunaidin mengharapkan kepada seluruh kepala sekolah dan guru, untuk wajib mengikuti sekolah penggerak jika memenuhi syarat yang ditentukan. Karena manfaatnya sekolah penggerak ini uang besar bisa hadir dan Kaseknya pun akan menjadi manajer di sekolah.

"Alangkah bagusnya kalau di satu sekolah itu ada kepala sekolah penggerak dan guru penggerak. Makanya, jangan takut untuk mendaftarkan diri jadi sekolah penggerak, karena anggaranya di sekolah penggerak ini nanti lumayan besar," pungkasnya. (WB-Yar)