Jajaran Pol Airud Polda NTB Didampingi Kapolsek Wawo, saat Menyerahkan Bantuan Sembako pada Warga Desa Raba |
Kabupaten Bima, WARTA BIMA- Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, Rabu (23/2), meresmikan penggunaan gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Pembangunan Puskesmas Bolo berlantai dua tersebut, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 sebesar, 7, 8 Milyar. Gedung PKM yang dibangun diatas lahan seluas 3.020 Ha ini dikerjakan oleh PT. Tigazet Perkasa dengan Pengawas CV. Wazu Utama Konsultan. Acara peresmian PKM Bolo tersebut dirangkaikan dengan deklarasi ODF 10 Desa dan Vaksinasi massal.
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dalam sambutan pada peresmian gedung PKM Bolo tersebut mengatakan, kepercayaan Pemerintah Pusat melalui dana DAK untuk Kabupaten Bima, dengan pembangunan Puskesmas megah yang ke-14 sejak Dinda-Dahlan memimpin daerah Kabupaten Bima.
Tidak ada artinya gedung PKM yang megah seperti ini kalau tidak ditunjang dengan pelayanan yang memadai. Oleh karena itu, kepada Kepala Puskesmas para dokter dan seluruh tenaga kesehatan yang bekerja, supaya kemegahan bangunan ini harus disertai dengan kompetensi dan keramah tamahan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Bupati IDP juga mengingatkan bahwa dalam situasi Pandemi COVID-19 saat ini, sektor kesehatan menjadi sorotan utama publik, baik dari aspek kelayakan fasilitas medis, fasilitas pendukung, terlebih lagi kemampuan para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu, kehadiran Puskesmas Bolo dan sejumlah Puskesmas lain yang sudah terlebih dahulu diresmikan, diharapkan akan menjadi tempat pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Kabupaten Bima.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman, SE, M.Si dalam laporannya menyampaikan, terdapat 21 Puskesmas dan sudah 14 Puskesmas yang dibangun dengan model yang sama seperti di Kecamatan Bolo ini.
Menurutnya, ada 6 Puskesmas lagi yang diupayakan untuk dibangun dan dua diantaranyan yaitu PKM Monta Dalam dan Sape Utara yang diharapkan bisa menjadi prioritas. Sehingga tahun depan akses masyarakat disekitar wilayah tersebut dalam pelayanan kesehatan dapat lebih baik.
Peresmian PKM Bolo tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita pada pintu masuk ruang pelayanan yang dilanjutkan dengan peninjauan ruang PKM. Selain peresmian juga dilakukan pembacaan Deklarasi Desa Open Defecation Free (ODF), pernyataan desa, yang mana desa tersebut telah bebas dari Perilaku Buang Air Besar di Sembarang Tempat,
Setelah memenuhi proses verifikasi yang telah diadakan sebelumnya oleh 10 Kepala Desa se-kecamatan Bolo serta penyerahan secara simbolis SK BLUD kepada 15 Puskesmas se-Kabupaten Bima dan satu Rumah Sakit.
Acara peresmian PKM Bolo ini juga dihadiri oleh Sekda Drs. H.M. Taufik HAK, M.Si , Asisten I Setda H. Putarman SE, Staf Ahli Bupati, Inspektur Kabupaten Bima H. Abdul Wahab Usman SH, M.Si Kadis Kesehatan Fahrurahman, SE, M.Si, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Muspika, Kepala PKM serta kepala desa se-Kecamatan Bolo. (WB-01)
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Yasin, S. Pdi, Didampingi Kepala BNN dan Muspika Wawo saat Reses di Gedung Paruga Na,e Kecamatan Wawo |
Kabupaten Bima, WARTA BIMA- Menyusul munculnya hasil Rapid Test (RDT) 2 orang warga Desa Rato Kecamatan Bolo dan 1 orang dinyatakan Positif Covid- 19, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bima langsung bertindak cepat dengan melakukan tracking kepada 20 kontak erat warga tersebut. Hal yang sama dilakukan Rapid Test (RDT) pada 4 orang warga desa Timu-Bolo dan 1 warga berinisial N dinyatakan positif sehingga Tim melakukan tracking pada 30 orang kontak erat warga tersebut Jumat (4/2). Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bima, M. Chandra Kusuma, AP yang juga Kalak BPBD Kabupaten Bima mengatakan, berdasarkan hasil tracing Tim survenlans Puskesmas Bolo dan Tim Gugus Tugas Covid Kecamatan Bolo, jumlah kasus konfirmasi Covid- 19 di kecamatan tersebut periode 1 Januari sampai dengan 4 Februari 2022, total kasus COvid-19 di Kecamatan Bolo sebanyak 4 orang dan dilakukan isolasi mandiri . Dari 14 desa, 2 kasus di Desa Rato dan 2 kasus di Desa Timu. |
Selain itu, terdapat empat kecamatan lain yang posiitif COVID-19 dan sudah ditangani yaitu 3 kasus di kecamatan Madapangga dan menjalani Isolasi Mandiri, Kecamatan Sanggar 3 kasus dan dilakukan Isolasi Mandiri. Kasus positif Covid-19 lainnya terjadi pada warga Kecamatan Woha dengan 1 kasus dan dilakukan Isolasi di RSUP NTB serta 1 orang warga Kecamatan Soromandi yang menjalani Isolasi di RSUD Kota Mataram. Dengan demikian, total kasus Positif Covid yang dialami warga Kabupaten Bima sebanyak 12 orang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman, SE, M.Si yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bima.
Untuk memastikan tidak adanya penyebaran Covid-19 pada fasilitas kesehatan dan tidak terpapar pada para petugas di rumah sakit, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, Sabtu (5/2), telah menginstruksikan agar para tenaga kesehatan (Nakes) yang menangani korban dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi dan diagnosis keberadaan penyakit COVID-19.
Menindak lanjuti instruksi tersebut, Direktur RSUD Kabupaten Bima drg. H. Ihsan, MPH mengatakan, semua tenaga kesehatan yang bertugas baik pada ruang IBS ( Instalasi Bedah Sentral) maupun ruang perawatan seperti ICU dan staf pendukung akan dilakukan tracking untuk memastikan tidak adanya penyebaran virus tersebut di fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah.
Instruksi Bupati Bima selaras dengan arahan Kementerian Kesehatan RI yang mengungkapkan, terkait peningkatan dan lonjakan kasus Covid-19 secara eksponensial di luar Jawa-Bali sejak 24 Januari 2022, seluruh jajaran pimpinan di daerah perlu mengambil langkah untuk merespon kenaikan kasus ini dengan memperkuat kembali koordinasi, monitoring dan pengendalian COVID-19 serta berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid 19 Pusat.
Pemerintah daerah juga dihimbau meningkatkan testing dan tracking varian baru omicron, Meningkatkan vaksinasi primer, vaksinasi lansia, vaksinasi anak dan mendorong percepatan vaksinasi lanjutan/booster. Pemerintah daerah juga perlu memastikan kesiapan rumah sakit rujukan dan fasilitas kesehatan di daerah, ketersediaan tenaga kesehatan serta persediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan. Hal lainnya adalah mendorong kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan serta melakukan penegakan sanksi atas pelanggaran protokol kesehatan. (WB-Yar)
Camat Wawo, Syarifudin Bahsyar, S. Sos saat Memberikan Sambutan pada Rapat Pembentukan Panitia Pilkades Raba |