Wawo, WARTA BIMA- Untuk mewujudkan keinginan masyarakat, terutama warga yang berdomisili di Dusun Maria dan Panggalasa Desa Maria Kecamatan Wawo. Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Feryandi, S.IP menyisipkan sebagian dana aspirasinya (Pokir) untuk pembangunan Musholah yang berlokasi di Diwu Wau desa setempat. Bahkan progres pembangunan sarana ibadah yang diberi nama, Musholah Ferry Zulkarnain tersebut saat ini sudah rampung seratus persen.
Pelaksana proyek dari CV. Wahyu Putra, Sulfan Fitrah bersama petugas PPTK pada bidang Pertamanan Dinas Perkim Kabupaten Bima, Kasman kepada awak Media ini mengatakan, progres pembangunan Musholah Muhammad Ferry Zulkarnain yang dibangun melalui dana aspirasi Ketua DPRD Kabupaten Bima, saat ini sudah rampung seratus persen.
Menurutnya, dalam membangun sebuah tempat ibadah yang bersumber dari APBDP Kabupaten Bima senilai, Rp. 199 juta tersebut, dirinya tetap mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan. Karena pembangunan Musholah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, tapi juga merupakan bagian dari kegiatan amal yang bernilai ibadah untuk kepentingan dunia dan akhirat.
"Saya bangun Musholah dari dana aspirasi pak ketua DPRD ini untuk tempat ibadahnya masyarakat, terutama bagi para petani yang ada di So. Diwu Wau dan sekitarnya," ujarnya.
Sulfan mengaku, meski progres pembangunan Musholah tersebut saat ini sudah rampung seratus persen. Namun proses pekerjaanya tidak berjalan dengan mulus, karena banyak sekali kendala, hambatan dan rintangan yang dihadapi di lapangan, terutama terkait dengan intensitas hujan dan akses jalan masuk yang becek menuju ke lokasi pembangunan mushalah. Akibat kondisi tersebut, sejumlah bahan material seperti pasir, batu dan semen terpaksa harus diangkut menggunakan sepeda motor. Ironisnya lagi, jika kondisi jalan itu benar-benar becek dan berlumpur, semen, batu dan pasir pun terpaksa diangkut dengan kereta dorong dan bahkan dipikul sepanjang 500 meter sampai ke lokasi pembangunan musholah.
"Saya terpaksa melakukan ini semua, karena mobil Damtruk maupun Pick-up yang memuat bahan material sudah berkali kali kandas ditengah jalan yang becek dan berlumpur tersebut," imbuhnya.
Tidak hanya itu lanjut Sulfa, sebelum dimulainya proses pembangunan musholah, terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah yang berada pada kemiringan 45 derajat. Kondisi tanah yang miring ini memaksa dirinya menyewa alat berat (Eksavator) untuk meratakan kondisi tanah, termasuk dengan pembukaan jalan masuk, karena lokasi pembangunan berada ditengah kebun milik warga yang sudah hibahkan untuk pembangunan Musholah dimaksud.
Sementara itu ditempat terpisah, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda Desa Maria yang dimintai komentarnya, mengaku sangat bersyukur dan bangga atas perhatian pemerintah, terutama ketua Dewan Kabupaten Bima yang telah membangun sebuah tempat ibadah di lokasi Diwu Wau tersebut. Apalagi nama Musholah Ferry Zulkarnain ini mengingkatkan masyarakat pada kebaikan dan jasa-jasa mendiang almarahum, Ferry Zulkarnain, ST saat menjabat sebagai Bupati Bima selama delapan tahun.
"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dae Yandi selaku ketua DPRD Kabupaten Bima yang telah membangun Musholah di desa kami. Dan kami yakin kedepan, Dae Yandi pasti akan meneruskan tongkat estafet kepemimipinan kedua orang tuanya Dae Ferry dan Umi Dinda menjadi Bupati Bima," ujar mereka.
Diakhir komentarnya, sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda Maria ini menitipkan pesan dan harapan besar kepada Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Feryandi, agar kedepan bisa memasang ataupun memasukan aliran listrik lagi ke Musholah yang baru dibangun itu. Karena sampai saat ini di lokasi pembangunan Musholah dan sekitarnya belum terjangkau oleh aliran listrik dari PLN.
Drs. H. Supratman AS Bersama Kades Maria dan Tim dari Dinas Perkim, Saat Survei Lokasi Pembangunan Musholah di Diwu Wau Beberapa Waktu yang Lalu |
"Selain itu, kami juga sangat mengharapkan kepada Dae Yandi dan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, agar bisa membebaskan lahan di sekitar lokasi pembanguan Musholah. Permintaan kami ini sebagai upaya untuk menciptakan destinasi wisata baru di So. Diwu Wau," pungkas sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. (WB-Yar)