Kepala SDN 69 Kabanta Minta Perbaikan Pagar dan Satu RKB


Kepala SDN.69 Kabanta, Nasarul Hadi, S. Pd

Kota Bima, WARTA BIMA- Keberadaan SDN 69 yang berlokasi di Kabanta Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, sampai saat ini sangat membantu masyarakat banyak, terutama para siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di sekolah setempat.

Namun sayangnya, kondisi sekolah yang letaknya cukup jauh dari pusat Kota Bima tersebut hingga kini masih sangat memprihatinkan, terutama yang berkaitan dengan keberadaan sarana dan prasarana penunjang kelancaran proses KBM siswa, seperti Ruang kelas dan Pagar pengaman sekolah.

Kepala SDN 69 Kabanta Kota Bima, Nasarul Hadi, S. Pd didampingi seorang gurunya dari Kecamatan Wawo, Abdolah, S. Pd kepada awak Media ini, Senin (13/12) mengatakan, selama ini pihaknya mengaku terus berupa maksimal untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dinakhodainya, begitu pun juga dengan perbaikan fisik dan penataan lingkungan sekolah. Hanya saja, yang merusak estetika (Keindahan) sekolah sampai saat ini adalah masalah keberadaan Pagar, karena masih menggunakan pagar Bambu dan anyaman Bronjong.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kota Bima, terutama pihak Dinas Dikbudpora, agar bisa memberikan bantuan dana untuk pembuatan Pagar besi keliling sekolah layaknya sekolah-sekolah lain yang ada di Kota Bima saat ini. Anggaran untuk pagar keliling sekitar 150 meter ini pun pernah dijanjikan oleh Kadis Dikbudpora sebelumnya yang masih dijabat oleh Dr. Syamsudin.

"Perbaikan pagar keliling sekolah inilah yang menjadi skala prioritas kami saat ini. Makanya saya sangat mengharapkan perhatian sekaligus bantuan dana dari Pemerintah Kota Bima, minimal melalui APBD tahun 2022 mendatang," ujarnya.


Menurut Nasarul Hadi, untuk meningkatkan mutu pendidikan tentunya harus didukung oleh sarana dan prasarana sekolah yang memadai, terutama ruang kelas. Untuk itu, pihaknya juga saat ini mendesak Pemerintah Kota Bima, agar bisa membangun kembali Ruang Kelas Baru (RKB) minimal satu lokal. Karena satu ruangan yang ada sebelumnya kini sudah dibongkar untuk keperluan pembangunan Masjid, bahkan pembangunan sarana ibadah yang berlokasi di halaman sekolah itu saat ini sedang dalam tahap pekerjaan. Akibat dibongkarnya satu ruangan kelas tersebut, proses KBM siswa yang berjumlah 56 orang sebagianya terpaksa dibagi dua dalam satu ruangan dengan dibatasi papan Triplek.

"Saat pembongkaran ruang kelas untuk bangun Masjid, bapak Walikota H. Muhammad Lutfi pernah berjanji akan membangun kembali satu RKB di sekolah kami SDN 69 Kabanta ini," pungkasnya. (WB-Yar)