BPBD Kabupaten Bima Gelar Simulasi Penanganan Bencana Banjir


Kabupaten Bima, WARTA BIMA+ Untuk mengantisipasi munculnya ancaman bencana banjir, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima bersama aparat TNI, Polri dan instansi vertikal lainnya yang dukungan ADRA Indonesia, Kamis (25/11), melakukan Simulasi Ruang Darurat Bencana Banjir Integrasi Covid-19 dengan tema “Bersama Menuju Bima Tangguh Bencana”. di Ruang  Rapat Utama Kantor Bupati Bima.
              
Bupati Bima yang diwakili Kapala BPBD Kabupaten Bima, M. Chandra Kusuma AP saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, simulasi ruang darurat bencana banjir  bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan, koordinasi dan komando yang lebih baik bagi pemerintah Kabupaten Bima dalam kesiap siagaan masyarakat untuk menangani  ancaman bencana banjir 
            
Dihadapan kepala BPBD Provinsi NTB, Kasdim 1608/ Bima, Kapolres Bima, Kapolres Bima Kota, Pimpinan OPD dan Camat lingkup Kabupaten Bima, M. Candra Kusuma mengaku bahwa simulasi darurat bencana integrasi covid-19 dimaksudkan, untuk menguji dan mengevaluasi perencanaan kebijakan prosedur dan mekanisme penanganan darurat bencana serta mengidentifikasi kesenjangan sumber daya.
              
Menurutnya, upaya tersebut juga ditujukan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi organisasi, memperjelas peran dan tanggung jawab antar institusi. Pada saat yang sama, langkah ini ditujukan untuk melatih personal dalam peran dan tanggung jawab, meningkatkan pemahaman perorangan atau kelompok masyarakat, menguji validasi efektivitas pelaksanaan suatu rencana, kapan yang digunakan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan unsur pimpinan beserta jajarannya.
             
Sementara itu, Direktur ADRA Indonesia Amiruddin Magatani dalam sambutannya secara virtual menyampaikan, kegiatan simulasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam menghadapi bencana banjir bandang. “Melalui simulasi ini, kita bisa lebih fokus dan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sehingga apa yang menjadi arahan fasilitator bisa dilaksanakan dengan baik," pungkasnya
             
Amiruddin menambahkan, komunikasi dan koordinasi merupakan aspek yang paling penting, agar penanganan bencana banjir di Kabupaten Bima bisa berjalan dengan baik. (WB-01)