|
Tim Penilai Tingkat Provinsi saat mengadakan wawancara
|
Bima, tabaca.my.id.- Desa Leu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang didapuk sebagai Juara I Lomba Kampung Sehat Tingkat Kabupaten Bima, Jum’at (16/10) kemarin mendapat kunjungan dari Tim Penilai Tingkat Provinsi.
Desa yang berhasil meraup total uang pembinaan senilai Rp. 45 juta atas prestasinya itu, merupakan salah satu dari tiga desa yang akan bersaing di lomba yang sama Tingkat Provinsi mewakili Kabupaten Bima.
Adapun Tim Penilainya, terdiri dari Akademisi, Psikolog, dan instansi terkait yang diketuai Dosen Fakultas Hukum Unram. Joko Jumadi beserta anggota, Puji Arohman ( psikolog), Ruli Adiansyah (Dosen Fakultas Hukum Unram), dr. Farah, dr Swita Sari, dr Hadrian Pitra Hadi dan dr Yayat dari Dikes Provinsi.
Turut menyaksikan penilaian, Waka Polres Bima, Kompol Edy Susanto S. Sos, Kasat Binmas, Iptu Suhermansyah, Kapolsek Bolo Ipti Juanda, Camat Bolo, Mardianah S.sos, Samsul Rizal dari NPMDes, dan Tim Penggerak PKK, serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaen Bima
Joko Susanto, Ketua Tim Penilai Tingkat Provinsi, dalam sambutannya, memuji antusiasme warga Desa Leu dalam menghadapi Lomba Kampung Sehat yang digagas oleh Kapolda NTB, Irjrn Pol M. Iqbal tersebut.
“Perlu diingat. lomba kampung sehat ini merupakan referensi buat kita semua agar kita semua bisa terhindar dari covid-19,” ujar Joko.
“Terima kasih kepada pihak Pemerintah Desa Leu yang begitu sigap mengantisipasi Covid-19, sehingga sampai detik ini warga Desa Leu belum ada yang terpapar," imbuh pentolan Dosen Fakultas Hukum Unram ini.
Penilain ini sendiri dilakukan dengan metode wawancara tentang beberapa bidang. Yaitu :
Bidang Kelembagaan, yang meliputi adanya Satgas penanganan Covid di Tingkat Desa, adanya Perdes yang mengatur tentang kesehatan, keamanan, ketahanan pangan, UMKM, termasuk penanganan Covid-19 dan persentase anggarannya, adanya partisipasi perempuan, anak dan kelompok rentan dalam penyusunan program tingkat Desa, serta adanya sistem data terpilah termasuk data Covid-19.
Kedua, Bidang Kesehatan. Yang meliputi adanya pos kesehatan, penerapan PHBS di tingkat masyarakat, protokol migrasi keluar masuk penduduk, protokol penanganan terhadap warga yang terkonfirmasi positif, PDP, maupun ODP Covid-19, adanya protokol perlindungan pok rentan, protokol khusus untuk kegiatan sosial keagamaan selama masa pandemi, fasilitas isolasi mandiri, penerapan Psycological First Aid dan rujukan konseling penanganan bencana termasuk Covid-19, protokol dalam tata niaga perdagangan, dan adanya media KIE terkait Covid-19.
Ketiga, Bidang Sosial Ekonomi. Yang mencakup adanya inovasi peningkatan UMKM dan IMKM, Program peningkatan Hard Skill, Program peningkatan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat, adanya program pengurangan angka gizi buruk, stunting, pencegahan perkawinan usia anak dan percepatan kepemilikan akta kelahiran, adanya inovasi gotong royong masyarakat dalam penanganan bencana termasuk Covid-19.
Terakhir yang diwawancara adalah Bidang Keamanan. Yang mencakup adanya penerapan restorative justice dalam penanganan perkara ringan, adanya sistem keamanan lingkungan guna pencegahan pencurian, penyalahgunaan narkoba dan perkelahian antar warga.
Jika hasil wawancara yang meliputi semua cakupan dari keempat Bidang yang dinilai itu terpenuhi. Tidak menutup kemungkinan Desa Leu akan menjadi kontestan yang berpeluang meraih prestasi di Tingkat Provinsi.
Usai wawancara, Tim Penilai langsung turun meninjau untuk melihat inovasi dan kreatifitas warga Desa Leu di tengah pandemi Covid-19.
|
Tim Penilai saat turun meninjau untuk melihat inovasi dan kreatifitas warga Desa Leu di tengah pandemi Covid-19 |
Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, lewat Kasubag Humas, AKP. Hanafi, menghimbau warga masyarakat Kabupaten Bima umumnya, agar mendukung Lomba Kampung Sehat Tingkat Provinsi NTB yang sedang berlangsung saat ini.
“Semoga salah satu desa yang dinilai oleh Tim Tingkat Propinsi NTB dapat meraih predikat terbaik,” harap Kapolres, dikutip Hanafi.
Penulis/Editor : Mustamin. M Nur