Petugas Ambulans RSUD Kota Depok berdiri di depan ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Selasa (3/3). (Foto credit : Irfan Adi Saputra/kumparan) |
Surabaya, tabaca.my.id.- Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur yang kian membludak sampai membuat jumlah ruang isolasi tidak cukup lagi menampung jumlah pasien per Senin (1/5/20) yang menembus angka 2.633 orang.
“Ketersediaan ruang isolasi untuk pasien positif virus corona di RS rujukan terbatas. Apalagi jumlah kasus positif di Surabaya yang mencapai 2.633 orang, sehingga jumlah ruang isolasi tidak cukup lagi.” Ungkap Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, mengutip kumparan.com.
"Di Surabaya memang kasusnya begitu besar antara rumah sakit yang tersedia dengan jumlah PDP dan confirm itu (ruang isolasi) tidak cukup lagi," kata Joni lagi
Menukil laman yang sama, Joni tidak menjelaskan berapa banyak ruang isolasi yang tersedia di RS rujukan di Jatim. Meski demikian, memang tidak semua pasien positif dan PDP harus dirawat di RS rujukan. Untuk mengatasi ketersediaan ruang isolasi, Pemprov Jatim membangun RS darurat untuk menampung pasien dengan gejala ringan dan yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah.
"Di pedoman tata laksana COVID-19 Kemenkes, kalau gejalanya ringan bisa isolasi di rumah dengan monitor ketat oleh Nakes. Kalau (gejala klinisnya) sedang baru ke rumah sakit," terangnya.
"Untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan, kita juga menghubungi agar yang gejala klinisnya ringan atau sudah membaik bisa di-refer (rujuk) ke RS darurat," pungkasnya.
Jumlah kasus positif virus corona di Jatim per 1 Juni mencapai 4.920 orang. 3.775 orang pasien masih dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, ada 6.687 PDP yang 3.202 orang dalam pengawasan, 2.848 orang selesai diawasi, dan 637 orang meninggal dunia. ODP ada 2.4736 orang yang di antaranya 4.058 orang dipantau, 20.576 selesai dipantau, dan 103 orang meninggal dunia.
Penulis : Mustamin M. Nur
Editor : Mustamin M. Nur