Foto Ilustrasi (net) |
Dompu, tabaca.my.id.- Seorang pria berinisial MW asal Kabupaten Rute, Nusa Tenggara Timur, membacok istrinya berinisial J warga Kelurahan Potu, Kabupaten Dompu menggunakan sebilah parang hingga luka parah di bagian perut, Kamis (14/5) sekitar pukul 21.30 WITA.
Kejadian itu terjadi di kos-kosan lingkungan Doro Mpana Kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu tempat ia dan istrinya tinggal.
MW membacok korban karena didasari rasa cemburu. Ia menuduh istrinya berselingkuh dengan pria lain.
Kapolres Dompu, AKBP Syarif Hidayat SIK melalui PS Paur Subbag Humas, Aiptu Hujaifah di Dompu, Jumat, mengatakan, peristiwa kekerasa dalam rumah tangga yang dilakukan MW kepada istrinya sering terjadi karena ia merasa cemburu.
"Karena sering disakiti dan dianiaya, J meminta cerai. Merasa tidak terima karena permintaan itu, MW langsung membacok istrinya," jelasnya.
Mendengar kejadian itu, warga mendatangi tempat kejadian perkara dan menolong korban yang mengalami luka robek cukup parah di bagian perut.
"Korban di bawa ke RSU terdekat untuk mendapatkan penanganan medis," tuturnya.
Warga yang emosi langsung mencari dan mengejar pelaku. Warga juga merusak dan ingin membakar sepeda motor milik pelaku tetapi dapat dicegah oleh anggota Polsek Dompu yang tiba di lokasi pada saat yang tepat.
Anggota Polsek Dompu yang dipimpin Kanit Reskrim, Aipda Haryanto, berusaha meredam emosi warga agar tidak melakukan aksi main hakim sendiri. Kemudia satu unit sepeda motor langsung diamankan ke Mapolres Dompu.
Menurut sejumlah saksi, MW sering melakukan penganiayaan dan sudah dilaporkan ke Bhabinkamtibmas setempat, bahkan sudah dibuat surat pernyataan bersama agar kejadian itu tidak terulang lagi.
Hingga saat ini, pelaku masih dalam pengejaran polisi dan korban J masih dirawat di RSUD Dompu.
Untuk menghindari lebarnya masalah ini, polisi lalu mengamankan TKP dan mendatangi pihak keluarga korban serta meyakini bahwa kasus ini sudah ditangani oleh aparat kepolisian.
Karena tidak menutup kemungkinan keluarga korban melakukan aksi balas dendam yang memunculkan aksi penganiayaan bahkan pembunuhan.
Sumber : Lembaga Kantor Berita Nasional, Antara NTB