Bima, porosntb.com.- Pemerintah Kabupaten Bima lewat Dinas teknis, yakni Dinas Sosial Kabupaten Bima, akhirnya secara resmi mulai merealisasikan penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) Bima Ramah, Senin (27/4/20) siang tadi.
Puluhan kendaraan yang memuat JPS yang berupa paket sembako siap salur tersebut nampak berjejeran di halaman Kantor Bupati Bima mulai pagi hari.
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, yang ditemani Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer, dan Kepala DInas Sosial Kabupaten Bima, Drs. Andi Sirajudin, MM, beserta pejabat teras lainnya, menyampaikan, bahwa penyaluran JPS Bima Ramah, untuk hari pertama akan disalurkan untuk Kecamatan Bolo menyusul empat kecamatan lainnya yang masuk dalam daftar penyaluran Tahap Satu.
Kenapa Kecamatan Bolo?
Karena kata Bupati, saat ini Kecamatan Bolo merupakan wilayah yang paling terdampak wabah COVID-19. “Hari pertama ini untuk Kecamatan Bolo dulu, mengingat dampak dari COVID-19 paling dirasa di wilayah tersebut. Inshaa Allah berikutnya kecamatan lain akan menyusul,” beber Bupati.
Yang pasti kata Bupati, JPS Bima Ramah ini akan disalurkan secara merata di 191 desa yang tersebar di setiap Kecamatan wilayah Kabupaten Bima.
Untuk itu, dimintanya, kepada seluruh Camat dan Kepala Desa di 191 desa tersebut, untuk memastikan penyaluran JPS Bima Ramah yang bersumber dari APBD Kabupaten Bima itu tepat sasaran. Sembari mengingatkan agar masyarakat yang sudah menerima bantuan PKH, tidak diperbolehkan menerima JPS Bima Ramah, bantuan JPS NTB Gemilang, bantuan lansung tunai (BLT) dari Pemerintah Pusat serta BLT yang nantinya bersumber dari Dana Desa.
"Saya minta Camat dan Kepala desa untuk mengawasi pendistribusian JPS Bima Ramah, bagi yang sudah terima PKH tidak diperbolehkan mendapatkan, termasuk bantuan penanganan Covid dari Provinsi dan Pusat," tegas Bupati.
Diketahui, penerima manfaat dari JPS Bima Ramah ini kuotanya hanya 100 Kepala Keluarga (KK) per desa. Namun, bagi desa-desa yang menderita langsung dampak COVID-19, secara fleksibel bisa bertambah kuotanya.
“Desa-Desa yang ada pasien COVID-19 agar ditambahkan jumlah penerimanya," cetusnya.
Kepada mayarakat, Bupati menghimbau agar sama-sama bersabar menghadapi situasi di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, yang kata dia belum jelas kapan redanya.
"Mari kita mengedepankan hati yang tulus dan ikhlas dalam bekerja, jangan saling menyalahkan satu dengan yang lain, karena kita yakin tidak ada yang mampu melewatinya kecuali dengan takdir dari Allah SWT," ajak Bupati.
Ia berharap kepada seluruh dinas yang bertugas untuk memastikan penyaluran JPS Bima Ramah di masing-masing kecamatan dan desa berlangsung dengan aman dan baik.
"Penerima bantuan harus disertai dengan administrasi yang lengkap, agar kita semua didalam menyelesaikan tugas ini amanah, betul-betul dapat kita bertanggung jawabkan tidak hanya di dunia tetapi juga dia akhirat," pungkas Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Drs. Andi Sirajudin, MM, mengatakan, sedari awal dinas yang diampunya telah bekerja keras untuk memastikan keakuratan data para penerima manfaat dari JPS Bima Ramah tersebut, sehingga tepat sasaran dan tidak menerima dobel dari Bantuan Sosial lain yang dikecualikan.
“Kita sebagai Dinas Teknis yang menangani Bantuan Sosial, sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan validasi data para penerima manfaat. Dan dalam penyalurannya kita akan terbuka (transparan). Dan saya terus mengingatkan agar kita secara bersama-sama mengawal setiap penyaluran Bansos ini, agar bisa segera dinikmati oleh para penerima manfaat.” Tandas Andi.
Sumber : porosntb.com