Masih Panjang, Hasil Simulasi : Puncak Kasus Positif Covid-19 di NTB Diprediksi Agustus


Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr H Zulkieflimansyah menyerahkan secara simbolis paket sembako program jaring pengaman sosial (JPS) Gemilang NTB terkait wabah COVID-19. ANTARA/HO-Humas Pemrov NTB/am.
Mataram, tabaca.my.id.- Gubernur  Nusa Tenggara  Barat Dr H Zulkieflimansyah mengatakan berdasarkan  informasi dari Universitas Mataram (Unram) yang telah melakukan  simulasi, proyeksi terkait penyebaran  COVID-19 di NTB puncaknya  akan terjadi di pertengahan  bulan Agustus 2020, dengan jumlah kasus positif  diperkirakan sekitar 5.800 orang.

"Data dari  Unram dengan simulasi puncak COVID-19 Agustus nanti dengan perkiraan kasus positif 5.800 orang itu menuntut kita untuk melakukan hal serius mulai  dari sekarang, dan memikirkan dampak terhadap sosial ekonomi kita  di NTB," katanya  di sela penyerahan bantuan paket jaringan pengaman  sosial (JPS) Gemilang   NTB bagi warga Kota Mataram di  aula Pendopo Wali Kota Mataram,  di Mataram, Kamis.

Terkait dengan itu,  dalam menangani  penyebaran  wabah COVID-19 di NTB, gubernur  meminta semua pihak melakukan  hal yang serius  untuk  memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di NTB.

"Kalau pemerintah  dan masyarakat tidak melakukan  hal serius,  maka penyebaran COVID-19 di NTB akan berlangsung lama," katanya.

Di sisi lain, lanjut gubernur, sebagai  upaya mengantisipasi   dampak terburuk akibat wabah COVID-19, ia  meminta  pemerintah  daerah agar memaksimalkan peran usaha mikro kecil  menengah (UMKM) lokal,  baik untuk memroduksi  masker, alat pelindung   diri  (APD)  dan kebutuhan pangan.

"Hal  itu, bisa  berdampak selain  meningkatkan  aktivitas ekonomi,  juga untuk menghidupkan  UMKM lokal  yang ada di NTB agar punya aktivitas untuk  memenuhi kebutuhan  sekala lokal  di  NTB," katanya.

Dengan dilakukannya  pemberdayaan  UMKM  lokal ini, kata dia, diharapkan  ketika pemerintah   sudah tidak mampu lagi  memberikan bantuan,  maka UMKM  di  NTB sudah punya cara untuk mengatasi hidup  sendiri.

"JPS ini  hanya untuk tiga bu Ian, kalau  wabah ini  berjalan  panjang, kita perlu memikirkan  cara untuk mengantisipasi  dampaknya,"  katanya.

Berdasarkan  data jumlah penerima  paket sembako JPS Gemilang Provinsi   NTB tahap pertama bulan  April 2020, tercatat 73.000  kepala keluarga  (KK) menurut data  desil  1,2 dan 3 atau tidak mendapatkan  program dari Kementerian  Sosial.

Sementara  berdasarkan jumlah  data kelompok masyarakat  sektor formal dan informal  serta dunia usaha yang terdampak  COVID-19,  tercatat sebanyak 32.000 KK, sehingga  totalnya  menjadi 105.000 KK. Paket  bantuan   sembako yang berisi antara  lain beras, telur, minyak  goreng  dan gula didapatkan setiap  KK senilai  Rp250 ribu per paket.

"Data  penerima  sebanyak  105.00  KK tersebut,  tersebar  di  10 kabupaten/kota se-NTB, sedangkan untuk di  Kota Mataram sebanyak  2.695 KK," demikian  Zulkieflimansyah.

Sumber : Kantor Berita Nasional, Antara Mataram